Jakarta, Kompas - Teknologi komunikasi dan informasi dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu wujud pemanfaatan teknologi ini adalah melalui pengembangan e-learning di sekolah. Sayangnya, meskipun disadari e-learning dapat membantu mempercepat proses pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan, pemanfaatannya belum populer di sekolah-sekolah.
Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) Gatot Hari Priowirjanto mengemukakan hal ini dalam seminar tentang e-learning di Jakarta, Selasa (2/7). Seminar yang diselenggarakan oleh Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi (Pustekkom) Pendidikan Depdiknas dan dibuka oleh Sekjen Depdiknas Makmuri Muchlas itu juga menghadirkan Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Komunikasi dan Informasi Menteri Negara Komunikasi dan Informasi, Kusumastuti serta staf Sub-Direktorat Program dan Kerja Sama Antarlembaga Direktorat Pendidikan Menengah Umum Bambang Hartanto, dan Prof Dr Yusufhadi Miarso dari Universitas Negeri Jakarta.
Perkembangan teknologi informasi, menurut Gatot, berjalan sangat cepat dan harus ditanggapi dengan pikiran positif. Teknologi itu dapat dijadikan seperti jalan tol untuk mempercepat proses menyampaikan materi pendidikan kepada siswa di sekolah. "Sebenarnya bukan saja untuk proses penyampaian materi, tetapi teknologi informasi ini dapat dikembangkan untuk melakukan evaluasi hasil pendidikan," ujar Gatot.
Gatot mengharapkan, lima tahun mendatang seluruh sekolah menengah kejuruan (SMK) di tiap kabupaten/kota sudah dapat terhubung dalam satu jaringan e-learning. Dengan begitu, perubahan dan pengembangan materi pendidikan yang terjadi di pusat dapat langsung dibagi untuk seluruh sekolah.
"Saat ini Dikmenjur sedang melakukan sosialisasi dan pelatihan penggunaan teknologi informasi di sekolah. Selain itu, selama tiga tahun, siswa SMK diwajibkan mengambil 90 jam pelajaran tentang teknologi informasi yang sesuai dengan jurusannya," kata Gatot.
Dalam sambutannya, Makmuri mengatakan, teknologi informasi dapat dipergunakan untuk memperluas daya jangkau kesempatan pendidikan ke seluruh pelosok Tanah Air. Upaya ini bisa dilakukan dengan mengembangkan sistem delivery sumber-sumber pendidikan.
"Sistem delivery itu dapat dilakukan dengan menggunakan kemajuan teknologi, termasuk dalam hal ini dengan sistem belajar jarak jauh," ujarnya.
Berkaitan dengan usaha peningkatan mutu pendidikan, menurut Makmuri, Depdiknas bertanggung jawab mempersiapkan sumber daya manusia yang menguasai teknologi komunikasi dan informasi. Secara khusus, Pustekkom Depdiknas diserahi tugas untuk mengembangkan program pembelajaran berbasis teknologi komunikasi dan informasi.
Pemanfaatan e-learning akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari SMU dan SMK yang sudah siap dan memiliki peralatan dan akses Internet. Saat ini, Pustekkom sedang menjajaki kerja sama dengan PT Telkom yang sudah lebih dahulu mengembangkan software e-learning. (MAM)
1 komentar:
Numpang saran aja, Menurut saya, Kalau tampilan blog mah kayaknya bagusan yang dulu.
Posting Komentar